foto by Facebook

Hamparan sawah hijau dan perbukitan asri di Salem, Jawa Tengah, tersembunyi sebuah kenikmatan kuliner yang telah memikat lidah masyarakat selama berabad-abad:
Surabi. Lebih dari sekadar jajanan tradisional, Surabi Salem adalah warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan dengan penuh kasih sayang.

Aroma harum tepung beras yang berpadu dengan santan kelapa dan gula merah merebak di udara pagi, menggoda para pencinta kuliner untuk datang dan mencicipi kelezatannya. Di atas tungku tanah liat yang kokoh, adonan Surabi dituangkan dengan cekatan, membentuk lingkaran-lingkaran kecil yang menanti kematangannya. Cocok untuk dinikmati ketka pagi hari, untuk menemani secangkir kopi sebagai santap pagi.

Keunikan Surabi Salem terletak pada teksturnya yang lembut dan renyah di bagian pinggirnya. Sensasi gurih dan manis berpadu sempurna, menghadirkan rasa yang tak terlupakan. Di atas Surabi yang masih hangat, tersaji berbagai topping menggoda selera, seperti kinca, oncom, keju, coklat, dan buah-buahan segar.

Menyantap Surabi Salem bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga menyelami tradisi dan kehangatan budaya masyarakat setempat. Setiap gigitan membawa kenangan masa kecil, cerita leluhur, dan keramahan penduduk desa yang menyambut para tamu dengan tangan terbuka.

foto by Facebook

Surabi Salem lebih dari sekadar makanan. Ia adalah simbol kearifan lokal, keuletan, dan kreativitas masyarakat yang terus melestarikan warisan budayanya. Di setiap Surabi yang disajikan, terkandung doa dan harapan agar tradisi ini terus hidup dan dinikmati oleh generasi penerus.

Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Salem, jangan lupa untuk mencicipi Surabi yang melegenda ini, tempat penjual makanan ini terdapat di cikandang, di desa Bentar berdekatan dengan masjid Bentar. Rasakan sensasi kelezatannya yang tiada tara dan nikmati keramahan penduduk setempat. Biarkan Surabi Salem menjadi bagian dari petualangan kuliner Anda yang tak terlupakan.

Oleh: Tim IST